Bismillah
Segala Puji milik Allah, Dzat yang telah menciptakan kehidupan dan kematian
sebagai ujian bagi kita siapakah diantara kita yg paling
Ihsan amalannya.
Saya bersaksi tiada Ilah Melainkan Allah dan Nabi Muhammad ShollaAllahu
‘alaihi wasallam adalah Rasulullah.
Sahabat bagaimana khabar anda? semoga selalu dalam kesehatan, kemajuan dan
kebebasan untuk menjadi hamba Allah ^^.
Seperti biasa, Ijinkan saya berbagi sebuah catatan kepada sahabat. Mohon
maaf bila ter-tag tanpa ijin.
Sahabat, pasti anda sudah tidak asing lagi dengan kata dasar “Ikut”. Ada
“ikuti”, “mengikuti”, “ikutan” dan lupa lagi.
Kita semua pasti faham ketika kita bertemu dengan kata “mengikuti” pasti ada
yg diikuti kan ?
Catatan ini saya landaskan pada sebuah pertanyaan terhadap
hal
penting bagi setiap Muslim, dalam catatan ini tertuang pengalaman
pribadi dan realita yg terjadi di zaman kita ini.
Semoga bermanfaat en wilujeng diaos ^^
Sahabat pernahkah anda melihat seseorang yg sedang menangisi orang lain yg
bahkan belum dia lihat, bertatap muka dan mengobrol secara langsung dengan
dirinya ?
ketika seorang fans yg menangis, terharu dan hatinya menghayati seseorang yg
dia idolakan hingga meronta-ronta dan atau menangis tersedu-sedu, padahal dia
belum pernah bertemu sekalipun dalam hidupnya? pernahkah?
saya pernah, ketika itu ada justin biebier ke Indonesia. Kebetulan saya
lihat di beberapa stasiun tv yg membahas JB. Nah… ketika itu saya melihat
fansnya JB menangis2, karena JB pulang lewat belakang air port. Kemudian ada
dua perempuan kembar diwawancara, mereka berdua menangis, sedih dan kecewa
karena JB menggunakan jalan belakang, sedangkan fans2nya nunggu di depan. Jadi
ngga bisa ketemu inti nya mah. Trus, di tempat yg berbeda ada juga pengakuan
dari fansnya, apa yg kamu tau tentang JB. Dia menjawab… “uh… pokonya kami tau
semuanya, JB masih kecil, JB pas di sana, di sini, tinggi badannya, makanan
kesukaan, minuman kesukaan dan lain2nya” fansnya bercerita dengan semangat dan
ceria. Atau ada juga yg bilang “JB, I love you!!!” sambil teriak-teriak kaya
orang gila.
Nah… kok bisa ya ? pernahkah kita bertanya,
kenapa bisa demikian ?
Klo kita perhatikan, ternyata mereka mengikuti JB baik melalui tabloid,
majalah atau internet. Semua tentang JB
diikuti baik berupa
Foto, tulisan atau video. Klo kaset ngga usah ditanya lagi deh. Cek aja mp4,
kemungkinan ada lagunya JB, kecuali punya saya ^^(emang punya gitu ??? hehe.
Juking)
Kembali ke topik, klo kita runut ternyata proses untuk jadi fans yg
ujung2nya menjadi pengikut JB atau apapun itu simple lho. Yaitu, melalui orang
terdekat, teman atau keluarga. Misalkan tadinya anda ngga kenal ama seseorang
contoh again JB, namun teman anda kenal en ngefans, semuanya tentang JB. Lama
kelamaan anda pasti akan
ikut-ikutan mengikuti
JB, baik lagunya, tulisan tentangnya atau video-foto. Dulu saya adalah
penggemar westlife dan gamer, awalnya hanya
ikut-ikutan temen
en kaka, namun semakin sering
mengikuti semakin sering pula
memikirkan, semakin sering memikirkan semakin terasa dekat dengan sesuatu yg
saya
ikuti, bahkan saya ampe
jatuh cinta ama
westlife and game ??? lha kok bisa ???
Bagaimana tidak…. ketika itu, semua tentang westlife saya ikuti bersama
kakak perempuan saya (sebenarnya saya korban dari kakak saya. Hehe), namun
ketika beranjak di Pesantren kadar westlife berkurang, sama halnya dengan kakak
saya Setelah beliau masuk Man 2 Bogor, beliau mengurangi westlife. Beralihlah
kami ke nasyid-nasyid yg indah seperti Hijjaz, Raihan, Qotrun-nadaa, Hawari dan
lain-lain. Namun, efek game masih belum hilang. Bisa dibilang sudah melekat
dengan hati saya, mungkin karena dulu waktu sd tiap hari pasti ke rental ps,
beli kaset menghabiskan waktu di sana. Seolah hati ini terpenuhi game. Bahkan
setelah lulus dari Pesantren, game masih melekat. Klo westlife Cuma sebentar,
karena kenalnya juga sebentar. Nah… klo game, sudah kenalan ama saya sejak saya
masih tk. Mulai dari gimbot, Nintendo, gameboy, ps, ps2, sega saturnus, sega
dreamcast, x-box dan computer. Alhamdulillah semenjak kurang lebih setengah
tahun ke belakang saya mengurangi game, tidak sesetiap hari seperti dulu.
Mungkin karena kesadaran diri bertambah dan sokongan dari orang terdekat.
Pun, sama halnya dengan kecintaan terhadap yg lain, apalagi di zaman ini yg
serba mudah untuk mengikuti sesuatu atau seseorang. Ngga percaya ???
Coba tanyakan kepada diri anda, apa yg membuat anda cinta kepada sesuatu
atau seseorang ?, mungkin anda selalu sms2an, telpon2an, mengikuti kegiatannya,
tulisannya atau facebooknya ? hayoo ngaku…. Kadang saya suka berstatemen kepada
diri sendiri, jangan salahkan hati yg mencinta, namun salahkanlah diri sendiri.
Mengapa demikian ??? karena saya adalah raja diri bagi diri saya termasuk hati.
Ketika hati jatuh cinta, maka jangan salahkan hati. Sedangkan diri selalu
mengikuti atau meniru yg dicinta. Dan tak jarang kita disetting untuk mengikuti
banyak hal yg notabene berpengaruh di dunia saja(tidak bermanfaat), di akhirat
malah memberatkan timbangan kiri.
Na lho… dari kata
“ikut” kok bisa ampe nyinggung kata
“cinta”
ya ??? disadari atau tidak, itulah yg terjadi ^^
Sebagai seorang yang beriman Kepada Allah dan Rasulullah(Al-Mu’min), sudah
seharusnya kita bertanya-tanya dan bahkan berhati-hati. Di pembukaan saya
sempat menyinggung pertanyaan terhadap
Hal Penting, maksudnya
pertanyaan saya terhadap Kalam Allah, Surat Ali ‘Imron ayat 31-32.
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ◊
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan Rasulullah menyampaikan kepada
umatnya, agar mengikuti Rasulullah ShollaAllahu ‘alaihi wasallam jika umatnya
mencintai Allah. Itu berarti Rasulullah adalah jembatan untuk menghubungkan
cinta kita kepada Allah.
Pertanyaan saya
berapa lamakah kita mengikuti, mendengarkan dan membaca tentang Rasulullah
dibandingkan orang yg dicinta atau yg jadi idola?
berapa seringkah kita mengikuti Rasulullah dibandingkan yg dicinta selain
beliau?
Atau berapa kali kah kita mengikuti Rasulullah dalam seminggu(meski satu
hadits Shohiih)?
Sungguh saya membuat catatan ini dalam rangka menasehati diri sendiri, dan
saya akui bahwa saya termasuk orang yang terlambat dan lalai dalam menyadari
hal ini, semoga tidak sama halnya dengan anda yg mungkin lebih dan lebih muda
dari saya.
-Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka
hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)
-Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila
dia zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah
agar dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan ◊ Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka
itulah orang-orang yang fasik.” Al-Qur’an Surat Al-Hasyr ayat
18-19
Keep our Ukhuwwah Islamiyyah, Allah tujuan kita semua ^^!
Best Generation start from our selves ^^
Wa Allahu A’lam
Jagalah diri anda ^^. Ingat konsep
The Miracle of Water
5 Juli 2011 pukul 21:19